06 April 2015

Out of Time, On Time or In Time?

Shalom saudara!

Menjadi anak Tuhan tidak berbicara kita hanya pergi ke gereja tiap minggu ataupun baca Alkitab dan berdoa setiap hari. Tetapi menjadi anak Tuhan, berarti kita menjadi teladan kemana pun kita pergi, Apapun yang kita perbuat harus mencerminkan Tuhan yang kita percayai. Kita tidak bisa dengan sembarangan bersikap dan bertutur kata kepada orang lain. Karena kalau salah, kita bisa mempermalukan nama Tuhan kita, Yesus Kristus. Seberapa dari anda menyadari dimana pun, kapan pun dan dengan siapa pun anda bergaul, Tuhan mengawasi anda. Dia ingin tahu seberapa bijak dan hati-hatinya anda membawa namaNya yang mulia dan agung itu. 

Pada posting kali ini saya tidak akan membahas cara-cara bagaimana kita bisa membawa dan mempermuliakan nama Tuhan dalam konteks yang luas. Tetapi saya rindu membagikan apa yang telah Tuhan ajarkan kepada saya tentang mempermuliakan namaNya dengan menjadi on time, bahkan in time!

Kalau diamati, kita sebagai orang Indonesia sudah terbiasa dengan adanya jam karet. Janjian bertemu jam 10, datangnya jam 11. Menyelenggarakan acara bahkan mungkin ibadah jam 4 tetapi ngaret menjadi jam 5. Tanpa bermaksud menyalahkan kebudayaan Indonesia ini (karena saya belajar di mata kuliah Cross Cultural Understanding, di beberapa negara dunia ini memang menjadi telat adalah lebih sopan daripada menjadi on time, walaupun tidak semua negara), saya ingin mengajak anda sebagai anak-anak Tuhan yang Maha Tinggi untuk lebih bijak menggunakan waktu dengan cara menjadi on time atau bahkan in time!


Out of Time, On Time, In Time: Apa ini? Maksudnya?
Sebelum memberikan sebuah kunci untuk bisa tampil luar biasa di dalam Tuhan pada setiap janji yang kita buat, saya ingin mengajak saudara untuk mengerti definisi dari 3 istilah diatas.

Out of Time : Anda merasa kehabisan waktu. Karena penjadwalan yang kacau, maka satu aktifitas menjadi tertumpang tindih dengan aktifitas lainnya. Akhirnya salah satu aktifitas dikorbankan.

On Time : Anda datang tepat pada waktu ditentukan. Ambil contoh anda berjanji pada teman anda datang jam 4, maka jam 4 Tet! anda sudah berada di depan pintu rumah teman anda.

In Time : Anda datang lebih awal dari waktu yang ditentukan. Sebagai contoh, anda berjanji bertemu dengan sahabat pukul 5, dan anda siap dihadapannya pukul 4. 

Caranya?1. Buat alarm/ jadwal pengingat kegiatan anda.
Jangan malu untuk menggunakan handphone anda sebagai alarm atau mencorat-coret kalender anda untuk mengingatkan anda akan suatu kegiatan. Dengan melakukan hal ini, bukan berarti anda adalah orang pikun atau pelupa, tidak sama sekali. Justru dengan melakukan ini, anda melatih diri anda menjadi orang yang lebih profesional di hadapan Tuhan.







2. Skala Prioritas
Memiliki skala prioritas dalam hidup akan membantu anda untuk menyusun jadwal dalam segala hal. Jadilah bijak, jangan satu minggu dihabiskan semua untuk mengerjakan tanggung jawab pekerjaan atau studi anda. Ingat perintah ke 4 dari hukum Taurat, Kuduskanlah Hari Sabat. Tuhan setelah menciptakan dunia ini 6 hari lamanya, beristirahat pada hari yang ke 7. Anda pun perlu untuk meluangkan satu hari yang santai dan relax, dan lebih baik juga anda menghabiskan hari itu bersamaNya.

Tentukan skala prioritas anda! dari nomer 1 sampai ke nomor sekian tergantung cakupan kehidupan anda. Try to look on my priority scale below:
  1. Tuhan
  2. Keluarga
  3. Studi
  4. Pelayanan
  5. Pekerjaan
Pernah suatu waktu saya mendapatkan tawaran untuk bekerja di salah satu Event Organizer paling terkenal di kota saya, tetapi saya harus memilih antara mengikuti rapat EO dan mengorbankan kuliah saya, atau masuk kuliah dan ditolak bekerja di EO tersebut. Tetapi Puji Tuhan! Saya sudah mengerti pentingnya memiliki skala prioritas. Dengan mudahnya saya memilih untuk masuk kuliah! :)


3. Tunda minimal 2 Jam.*

Jangan sungkan untuk membuat janji dengan orang lain yang kelihatan molor bagi anda tetapi tidak bagi orang lain.
Simak contoh ini dibawah ini:

Saya seorang mahasiswa. Hari Jumat, jam 7 sampai jam 9 saya ada kuliah, kemudian ada teman saya yang mengajak untuk ketemuan di hari yang sama. Saya tidak akan mengatakan untuk bertemu dengan saya jam 10, tetapi saya ajak dia untuk bertemu jam 11 (2 jam setelah kegiatan pertama selesai). Karena 1 jam tidak akan cukup untuk perjalanan saya, atau mungkin sarapan terlebih dahulu, atau mungkin masih di ajak bicara oleh dosen atau kegiatan tak terduga lainnya.

*) Jadi intinya anda perlu memperkirakan interval (durasi) waktu anda dari satu kegiatan ke kegiatan lain. Durasi 2 Jam bukanlah patokan bagi setiap orang, semua tergantung tentang situasi dan kondisi yang ada, durasi ini akan berubah sesuai dengan kondisi cuaca, kesehatan anda, kendaraan yang anda pakai, jarak rumah anda dengan satu tempat dan lain-lain. Jadilah bijak dalam menentukan interval waktu antar kegiatan anda. Anda diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan, jadi usahakan sebaik mungkin untuk anda belajar menepati janji.


4. Jangan malu untuk bilang No!

Ketika orang lain dengan sekonyong-konyongnya mengajak anda berbicara panjang lebar di waktu yang kurang tepat, atau mengajak anda untuk melakukan sesuatu diwaktu yang bersamaan dengan kegiatan anda lainnya. Tetapkan jika memang kegiatan yang orang itu ajukan melanggar skala prioritas anda, jangan pernah sungkan untuk berkata tidak, Ada orang lain yang masih membutuhkan kehadiran anda saat itu, lebih dari orang tersebut.



Dari langkah-langkah diatas, saya berharap kita semua bisa menjadi lebih bijak dengan waktu yang Tuhan percayakan dalam kehidupan kita, seperti Daud pernah berkata, 

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12)

No comments:

Post a Comment

Saya rindu mendengar suara hati saudara juga. Let's bless each other.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...